
WARTAWAN24.COM – Hujan deras yang mengguyur Kota Medan sejak Selasa malam (02/12/2025) sekitar pukul 22.00 WIB kembali menimbulkan banjir besar di sejumlah titik. Salah satu wilayah yang terdampak paling parah berada di Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, khususnya di Lingkungan 1.
Intensitas hujan yang tinggi membuat debit air meningkat tajam sepanjang malam. Hingga Rabu pagi, ketinggian air terus bertambah dan kini mencapai sepinggang orang dewasa di banyak rumah warga.
Kondisi ini jauh lebih buruk dibandingkan banjir yang terjadi satu hari sebelumnya. Banyak warga tidak menyangka air akan naik sedrastis ini dalam waktu singkat.
Akibatnya, sejumlah keluarga terpaksa mengevakuasi barang-barang penting seperti dokumen, pakaian, peralatan elektronik, dan makanan ke tempat yang lebih tinggi.
Beberapa warga bahkan harus mengungsikan anak-anak dan lansia ke rumah saudara atau ke posko darurat yang sudah disiapkan di wilayah sekitar.
Menurut pantauan di lapangan, banyak rumah yang sudah tidak bisa lagi dimasuki air bersih karena seluruh lantai terendam. Sebagian warga memilih tetap bertahan sambil menunggu bantuan datang.
Sementara itu, akses jalan utama di sekitar Lingkungan 1 terlihat sulit dilalui kendaraan roda dua maupun roda empat akibat tingginya genangan air.
Sejumlah warga juga mengaku kesulitan beraktivitas karena arus air yang cukup deras di beberapa titik, sehingga perjalanan keluar masuk lingkungan menjadi berbahaya.
Selain merendam rumah, banjir juga merusak perabotan serta menghambat aktivitas ekonomi warga yang mayoritas bekerja di pusat kota.
Beberapa pemilik usaha kecil di sekitar lokasi terpaksa menutup tempat usaha mereka karena air sudah memasuki area perdagangan.
Hujan yang turun semalaman ini juga memicu kekhawatiran akan banjir susulan, apalagi prakiraan cuaca menunjukkan potensi hujan lanjutan dalam beberapa hari ke depan.
Warga berharap pemerintah kota dapat segera melakukan langkah cepat untuk membantu penanganan banjir dan menormalisasi drainase di kawasan tersebut.
Beberapa warga menilai bahwa sistem saluran air yang tidak mampu menampung debit hujan menjadi salah satu penyebab genangan semakin parah dari tahun ke tahun.
Pemerintah kecamatan dan kelurahan dilaporkan telah turun ke lokasi untuk memantau kondisi dan menyalurkan bantuan awal berupa makanan siap saji dan air mineral.
Pada saat yang sama, tim BPBD Kota Medan terus mendata warga yang terdampak banjir dan menyiapkan lokasi evakuasi apabila situasi memburuk.
Banyak warga berharap ada tindakan jangka panjang untuk mencegah banjir berulang, termasuk perbaikan drainase, pengerukan sungai, dan pengawasan terhadap pembangunan yang menutup lahan resapan.
Hingga siang hari, banjir belum menunjukkan tanda-tanda surut sepenuhnya. Warga hanya bisa menunggu cuaca membaik dan berharap air segera berangsur turun.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa hujan deras di Kota Medan kini semakin sering menimbulkan genangan besar, sehingga dibutuhkan solusi menyeluruh agar warga tidak terus-menerus mengalami kerugian setiap musim hujan.
