
WARTAWAN24.COM — Hujan deras yang mengguyur Kota Langsa, Aceh, sejak Selasa malam hingga Rabu pagi memicu banjir besar di sejumlah kawasan permukiman. Curah hujan tinggi yang berlangsung berjam-jam menyebabkan air meluap dan menggenangi pemukiman warga.
Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, terlihat sebuah mobil terendam banjir hingga setengah badan. Kondisi itu semakin memperlihatkan betapa derasnya luapan air yang menerjang kawasan tersebut.
Warga yang merekam video tampak panik melihat ketinggian air yang terus bertambah. Beberapa dari mereka menyebutkan bahwa banjir naik begitu cepat hingga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga.
Halaman rumah warga berubah seperti kolam berwarna cokelat pekat. Air keruh itu berasal dari luapan parit dan sungai yang tidak mampu menampung debit air dari wilayah hulu.
Menurut laporan sementara, ketinggian banjir mencapai 50 hingga 80 sentimeter di beberapa titik. Kondisi ini membuat aktivitas warga terganggu sejak pagi hari.
Sebagian warga memilih mengevakuasi kendaraan ke tempat lebih tinggi untuk menghindari kerusakan yang lebih parah. Namun bagi yang terlambat, mobil dan sepeda motor sudah terendam banjir.
“Air naiknya cepat sekali, mungkin hanya dalam 10 menit sudah masuk rumah,” ujar salah satu warga yang terdampak banjir tersebut.
BPBD Kota Langsa telah menurunkan tim ke beberapa lokasi untuk melakukan pemantauan dan membantu proses evakuasi warga yang membutuhkan pertolongan. Namun akses jalan yang tergenang membuat pergerakan cukup terhambat.
Tim juga mengingatkan warga untuk tidak memaksakan diri melintas di jalanan yang sudah tertutup genangan tinggi demi menghindari risiko terseret arus.
Beberapa sekolah yang berada di wilayah terdampak memilih menghentikan kegiatan belajar tatap muka dan beralih ke sistem penugasan mandiri hingga kondisi kembali normal.
Hingga siang hari, sejumlah rumah masih tergenang air. Warga yang terdampak terpaksa mengamankan perabotan ke tempat lebih tinggi agar tidak rusak.
Kondisi aliran air yang lambat surut menandakan bahwa saluran drainase tidak mampu menampung volume hujan yang turun sejak malam.
Pihak kelurahan dan perangkat desa mulai mendata kerugian warga untuk dilaporkan ke pemerintah kota sebagai bahan pertimbangan penanganan lebih lanjut.
Beberapa warga berharap pemerintah segera melakukan perbaikan dan normalisasi parit agar kejadian serupa tidak terus berulang setiap musim hujan.
BMKG Wilayah Aceh menyatakan hujan dengan intensitas tinggi masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan. Warga diminta tetap waspada terhadap kemungkinan banjir susulan.
Selain itu, warga yang tinggal di dekat aliran sungai diminta memperhatikan ketinggian air secara berkala, terutama pada malam hari.
Relawan kemanusiaan mulai bergerak memberikan bantuan darurat berupa makanan siap saji dan air minum kepada warga terdampak.
Situasi banjir ini juga menimbulkan kepadatan di beberapa ruas jalan yang masih bisa dilalui, karena warga berusaha mencari rute alternatif.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan korban jiwa akibat banjir tersebut. Namun kerugian material diperkirakan cukup besar.
Warga Langsa kini berharap air segera surut sehingga aktivitas dapat kembali normal. Mereka tetap diminta mengikuti informasi resmi dari BPBD dan BMKG demi keselamatan bersama.
