
WARTAWAN24.COM – Pertarungan tinju antara Paris Pernandes dan Edy Boxing menjadi sorotan besar di dunia olahraga, khususnya di kalangan penggemar tinju tanah air dan dunia maya. Laga ini berlangsung di gelaran HW Sport Night (HSN) Bali Vol.8 yang digelar pada Minggu, 10 Agustus 2025, di Atlas Super Club, Bali.
Sejak pengumuman jadwal pertandingan, duel ini sudah memicu antusiasme tinggi. Kedua petinju memiliki basis penggemar masing-masing yang aktif memberikan dukungan, bahkan ikut memanaskan suasana di media sosial.
Edy Boxing, yang sudah dikenal dengan gaya bicaranya yang lantang dan penuh percaya diri, tak ragu melontarkan komentar-komentar menantang sebelum naik ring. Ia mengklaim bahwa dirinya mampu menumbangkan Paris Pernandes hanya dalam hitungan ronde.
Di sisi lain, Paris Pernandes memilih untuk bersikap tenang. Petinju ini tidak banyak bicara di hadapan media, melainkan fokus pada persiapan fisik dan strategi. Bagi Paris, pembuktian terbaik adalah di atas ring, bukan lewat kata-kata.
Ketika hari pertandingan tiba, atmosfer di Atlas Super Club benar-benar memanas. Sorakan penonton, gemerlap lampu, dan dentuman musik pembuka membuat suasana kian dramatis. Semua mata tertuju pada dua petinju yang akan saling menguji kemampuan.
Ronde pertama dimulai dengan tempo cepat. Edy Boxing mencoba mendominasi sejak awal, melancarkan pukulan-pukulan cepat dan terus menekan Paris. Namun, Paris tetap sabar, mengandalkan teknik bertahan yang solid sambil mencari celah untuk menyerang.
Di tengah tekanan itu, Paris sesekali melancarkan jab yang akurat, membuat Edy mulai kehilangan ritme. Penonton pun mulai merasakan bahwa jalannya pertandingan mungkin tak akan sesuai prediksi Edy.
Memasuki ronde kedua, Paris mengubah strategi. Ia lebih agresif dan berani masuk ke jarak dekat. Beberapa pukulan kombinasi dilancarkan, membuat Edy terdesak ke sudut ring.
Momentum kemenangan Paris terjadi ketika ia melepaskan pukulan kanan keras yang tepat mengenai dagu Edy. Pukulan itu membuat Edy terhuyung dan akhirnya tumbang. Wasit segera menghitung, namun Edy tidak mampu bangkit hingga hitungan ke-10.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa Paris mampu menjawab tantangan dengan prestasi, bukan hanya kata-kata. Penonton bersorak, sementara Paris mengangkat tangan tanda kemenangan.
Dalam wawancara pascalaga, Paris menyampaikan rasa terima kasih kepada tim, keluarga, dan para penggemar yang terus mendukungnya. Ia juga mengaku puas karena strategi yang disusun berjalan sesuai rencana.
Sementara itu, Edy Boxing mengakui kekalahannya. Meski sempat percaya diri bisa mengalahkan Paris, ia mengakui bahwa lawannya memiliki teknik dan ketahanan yang lebih baik pada malam itu.
Laga ini menjadi pelajaran penting bagi para petinju, bahwa persiapan matang dan fokus di atas ring lebih berarti daripada sekadar berbicara besar sebelum pertandingan.
Bagi penyelenggara HW Sport Night, pertarungan ini menjadi salah satu laga paling berkesan di gelaran Vol.8. Antusiasme penonton dan tingginya interaksi di media sosial membuktikan bahwa tinju masih memiliki daya tarik yang kuat di Indonesia.
Ke depan, para penggemar tentu menantikan siapa lawan berikutnya bagi Paris Pernandes. Apakah akan ada rematch dengan Edy Boxing, atau justru tantangan dari petinju lain yang lebih berpengalaman, waktu yang akan menjawab.