Maraknya Pencurian di Medan Estate: Trafo dan Kotak Infak Masjid Jadi Sasaran

gubernur sumut INFO SUMUT PEKERJA ILEGAL pemprov sumut POLDA SUMUT

WARTAWAN24.COM – Aksi kriminalitas kembali mengusik ketenteraman warga di kawasan Medan Estate, khususnya di Dusun IX, Jalan Kapten Batu Sihombing, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kali ini, aksi pencurian menyasar infrastruktur vital, yaitu trafo listrik serta kotak infak masjid.

Peristiwa ini mengejutkan masyarakat setempat karena terjadi tanpa diketahui waktu pastinya. Tidak ada saksi mata ataupun bukti rekaman CCTV yang mengarah langsung pada pelaku. Hal ini membuat pengungkapan kasus menjadi cukup sulit bagi aparat keamanan.

Benda yang dicuri adalah LBC trafo, bagian penting dari sistem distribusi listrik yang digunakan untuk menstabilkan aliran arus. Diperkirakan trafo tersebut memiliki nilai jual di pasaran antara Rp10 juta hingga Rp15 juta, tergantung kondisi dan kapasitasnya.

Pencurian trafo jelas bukan tindakan sepele. Selain nilai ekonomisnya yang tinggi, pencurian ini juga berdampak pada terganggunya pasokan listrik bagi masyarakat sekitar. Warga mengeluhkan adanya pemadaman yang terjadi secara mendadak beberapa waktu lalu.

Kondisi ini menunjukkan bahwa pelaku telah mengamati situasi dengan cermat sebelum melancarkan aksinya. Ketiadaan saksi menandakan bahwa pencurian dilakukan pada waktu yang sangat sepi, kemungkinan besar di malam hari saat warga sedang tertidur lelap.

Tak hanya trafo, beberapa warga juga mengaku bahwa sebelumnya terjadi pencurian kotak infak di salah satu masjid lingkungan tersebut. Hal ini memperkuat dugaan bahwa aksi-aksi kejahatan ini dilakukan oleh sindikat atau pelaku yang sama, yang memang menjadikan kawasan ini sebagai target.

Kotak infak yang seharusnya menjadi tempat pengumpulan amal untuk kegiatan sosial dan keagamaan justru dirampas oleh tangan-tangan jahat. Jumlah uang yang hilang dari kotak infak memang belum bisa dipastikan, namun nilainya tentu sangat berarti bagi pengurus masjid dan jamaah.

Kejadian ini menjadi bukti bahwa pelaku tidak hanya berani mencuri barang publik, tetapi juga tidak segan menyasar tempat ibadah. Aksi pencurian di masjid menjadi alarm serius akan lemahnya sistem keamanan lingkungan.

Warga kini mulai melakukan langkah swadaya dengan menggalang ronda malam dan memperkuat koordinasi antar poskamling di wilayah sekitar. Mereka sadar bahwa kejahatan dapat dicegah jika masyarakat saling menjaga dan meningkatkan kewaspadaan.

Tokoh masyarakat setempat, Ustaz Arif Hidayat, menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut. Ia berharap aparat kepolisian bisa segera mengusut kasus ini dan menangkap pelakunya, agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.

Sementara itu, pihak kepolisian dari Polsek Percut Sei Tuan sudah menerima laporan terkait hilangnya trafo listrik dan tengah melakukan penyelidikan. Beberapa saksi dari warga sekitar sudah dimintai keterangan guna menggali informasi lebih lanjut.

Kapolsek Percut Sei Tuan, melalui pernyataan tertulis, mengimbau masyarakat untuk melapor jika melihat aktivitas mencurigakan, terutama di malam hari. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi warga dalam menjaga keamanan lingkungan secara kolektif.

Perusahaan penyedia listrik yang bertanggung jawab atas trafo tersebut juga turut memberikan tanggapan. Mereka menyatakan akan segera melakukan penggantian peralatan yang hilang agar distribusi listrik kembali normal. Namun proses ini memerlukan waktu dan prosedur teknis.

Kejadian ini menambah daftar panjang kasus pencurian fasilitas umum yang terjadi di kawasan pinggiran Medan. Minimnya pengawasan, ketiadaan CCTV, serta lemahnya sistem keamanan lingkungan dinilai menjadi penyebab utama maraknya kejahatan serupa.

Dengan kejadian ini, masyarakat diharapkan tidak hanya bergantung pada aparat, namun juga proaktif dalam membentuk sistem keamanan swakarsa. Kolaborasi antara warga, tokoh agama, dan pemerintah setempat menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *