BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Cuaca Panas Ekstrem di Sumatera Utara dan Aceh

BENCAN ALAM INFO SUMUT pemprov sumut

WARTAWAN24.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi suhu udara yang cukup tinggi di wilayah Sumatera Utara dan Aceh. Dalam laporan cuaca harian yang dirilis pada Minggu, 29 Juni 2025, BMKG mencatat bahwa suhu maksimum di dua kota besar, yaitu Medan dan Banda Aceh, mencapai angka 34 derajat Celsius.

Prakirawan BMKG, Rira A Damanik, menjelaskan bahwa suhu tinggi ini disebabkan oleh dominasi cuaca cerah dan minimnya tutupan awan dalam beberapa hari terakhir. Hal ini memungkinkan radiasi matahari mencapai permukaan bumi secara maksimal, sehingga suhu udara meningkat tajam pada siang hari.

Fenomena cuaca panas ini dipengaruhi oleh dinamika atmosfer di wilayah ekuator yang tengah mengalami transisi musim. Menurut BMKG, saat ini sebagian besar wilayah Indonesia, termasuk Aceh dan Sumatera Utara, masih berada dalam periode musim kemarau, yang secara alami memicu peningkatan suhu udara.

BMKG mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap dampak buruk dari paparan suhu panas yang berlebihan. Paparan suhu tinggi secara terus-menerus dapat memicu gangguan kesehatan seperti dehidrasi, kelelahan, dan dalam kasus ekstrem dapat menyebabkan heatstroke, terutama bagi anak-anak dan lansia.

Selain dampak pada kesehatan, cuaca panas juga dapat mempengaruhi aktivitas masyarakat. Para petani dan pekerja luar ruangan diminta agar mengatur waktu kerja dengan bijak, seperti menghindari aktivitas berat pada rentang pukul 11.00 hingga 15.00 WIB, ketika intensitas panas berada di puncaknya.

BMKG juga meminta masyarakat untuk memperhatikan konsumsi cairan harian guna mencegah dehidrasi. Disarankan untuk minum air putih secara rutin, bahkan sebelum merasa haus. Selain itu, penggunaan pakaian longgar dan berwarna terang juga dapat membantu mengurangi penyerapan panas.

Di sektor pendidikan, sejumlah sekolah di Aceh dan Medan mulai menyesuaikan jadwal kegiatan luar ruangan. Kegiatan seperti olahraga dan upacara bendera dianjurkan untuk dilakukan di pagi hari sebelum pukul 09.00 WIB. Hal ini dilakukan untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan peserta didik.

Sejumlah rumah sakit di Medan dan Banda Aceh melaporkan peningkatan jumlah pasien yang mengeluhkan kelelahan akibat cuaca panas. Dokter menyarankan masyarakat untuk tidak menyepelekan gejala seperti pusing, mual, dan kulit kering sebagai indikasi awal gangguan akibat suhu tinggi.

Di bidang pertanian, cuaca panas yang ekstrem berisiko menyebabkan kekeringan pada lahan-lahan yang belum memiliki sistem irigasi memadai. Para petani di wilayah dataran tinggi Sumatera Utara mulai mempercepat masa panen dan mempersiapkan langkah-langkah antisipatif menghadapi kekeringan.

Menurut BMKG, suhu panas seperti ini diprediksi masih akan berlangsung setidaknya dalam satu pekan ke depan. Cuaca cenderung tetap cerah dengan potensi hujan yang sangat minim. Kondisi ini juga dipengaruhi oleh aktivitas angin timuran yang kuat dan kering.

Dalam jangka panjang, BMKG akan terus melakukan pemantauan terhadap perubahan iklim mikro di kawasan Sumatera. Apabila tren suhu terus meningkat, tidak menutup kemungkinan akan dikeluarkan status waspada atau siaga terkait gelombang panas (heatwave), meskipun fenomena ini belum umum di wilayah Indonesia.

Sementara itu, pemerintah daerah bersama dinas terkait mulai menyusun langkah mitigasi. Salah satu langkah yang dibahas adalah penguatan sistem peringatan dini dan kampanye publik mengenai penanganan cuaca ekstrem melalui media sosial dan komunitas masyarakat.

Masyarakat juga diminta untuk waspada terhadap potensi kebakaran lahan dan hutan, terutama di wilayah dengan vegetasi kering. Titik-titik rawan kebakaran akan mulai diawasi ketat oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Manggala Agni.

BMKG menegaskan bahwa cuaca panas seperti ini bukan hal yang luar biasa, namun memerlukan perhatian serius karena berdampak luas. Kolaborasi antara masyarakat, pemerintah, dan lembaga kebencanaan sangat diperlukan untuk mengurangi risiko dan dampak jangka panjang.

Dengan meningkatnya kesadaran dan kepedulian bersama, masyarakat diharapkan mampu beradaptasi dengan kondisi iklim yang semakin tidak menentu. BMKG mengimbau masyarakat untuk terus mengikuti informasi cuaca terkini melalui kanal resmi guna menghindari informasi yang menyesatkan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *