Rp 22 Miliar Disiapkan Pemprov Sumut untuk Pembangunan Jembatan Aek Sipange Tapsel

gubernur sumut INFO SUMUT Pemerintahan pemprov sumut

WARTAWAN24.COM – Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) mengalokasikan anggaran sebesar Rp 22 miliar untuk pembangunan jembatan Aek Sipange di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel). Proyek infrastruktur ini merupakan respons langsung setelah kunjungan kerja Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Bobby Nasution yang meninjau kondisi jalan rusak di wilayah penghubung antara Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) dan Tapsel beberapa waktu lalu.

Anggaran sebesar Rp 22 miliar ini tercatat dalam Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (SiRUP) Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Sumatera Utara. Dokumen pengadaan tersebut memiliki kode rancangan umum pengadaan (RUP) 59571340 dengan deskripsi jelas “Pembangunan jembatan Aek Sipange” sebagaimana terlihat dalam laman resmi SiRUP LKPP Sumut pada Selasa (17/6/2025).

Pembangunan jembatan ini dinilai sangat strategis mengingat kondisi infrastruktur penghubung antar wilayah di kawasan tersebut selama ini dinilai kurang memadai. Jembatan Aek Sipange akan menjadi solusi permanen untuk masalah aksesibilitas yang selama ini menghambat mobilitas masyarakat dan distribusi barang antara Paluta dan Tapsel.

Menurut analisis Dinas Pekerjaan Umum Sumatera Utara, pembangunan jembatan ini akan memberikan dampak signifikan bagi pertumbuhan ekonomi wilayah. Sektor pertanian dan perkebunan yang menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat diharapkan akan mendapatkan manfaat besar dari adanya infrastruktur baru ini.

Proyek pembangunan jembatan ini termasuk dalam prioritas pembangunan infrastruktur dasar Pemprov Sumut tahun 2025. Kebijakan ini sejalan dengan visi pemerintah provinsi untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah dan mendukung pemerataan pembangunan di seluruh daerah Sumatera Utara.

Teknis pelaksanaan proyek akan melibatkan berbagai pihak terkait. Proses tender akan segera dibuka untuk memilih kontraktor yang memenuhi kualifikasi. Pemprov Sumut menekankan pentingnya transparansi dalam seluruh tahapan pengadaan barang dan jasa proyek strategis ini.

Masyarakat Tapanuli Selatan menyambut baik rencana pembangunan ini. Tokoh masyarakat Tapsel, Maruli Siregar, menyatakan bahwa kehadiran jembatan ini akan memangkas waktu tempuh antar wilayah sekaligus meningkatkan keamanan transportasi yang selama ini mengandalkan jalur alternatif yang berbahaya.

Dari sisi desain, jembatan Aek Sipange direncanakan memiliki konstruksi yang kokoh dengan memperhatikan aspek ketahanan terhadap bencana alam. Pemprov Sumut mengklaim telah melakukan kajian mendalam terhadap kondisi geografis dan hidrologi wilayah tersebut untuk memastikan jembatan dibangun dengan standar terbaik.

Anggaran Rp 22 miliar ini akan mencakup seluruh komponen pembangunan mulai dari persiapan lahan, konstruksi utama, hingga sarana pendukung seperti penerangan dan rambu-rambu keselamatan. Pemprov juga mengalokasikan dana untuk pemeliharaan jembatan dalam beberapa tahun pertama setelah operasional.

Keberadaan jembatan ini diharapkan dapat menjadi katalisator pembangunan di wilayah sekitarnya. Beberapa analis memprediksi akan munculnya pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru di sepanjang koridor jembatan tersebut, terutama di sektor perdagangan dan jasa.

Pemantauan proyek akan dilakukan secara ketat untuk memastikan kualitas konstruksi dan ketepatan waktu penyelesaian. Pemprov Sumut berencana membentuk tim pengawas independen yang melibatkan unsur akademisi, profesional, dan perwakilan masyarakat.

Jadwal pembangunan ditargetkan selesai dalam waktu 18 bulan sejak dimulai. Jika tidak ada kendala berarti, jembatan ini diharapkan dapat beroperasi penuh pada akhir tahun 2026, memberikan manfaat langsung bagi ribuan masyarakat yang selama ini bergantung pada akses transportasi tersebut.

Proyek ini juga menjadi bagian dari upaya Pemprov Sumut untuk mendukung program nasional dalam mengurangi ketimpangan infrastruktur antara Jawa dan luar Jawa. Pembangunan jembatan Aek Sipange diharapkan dapat menjadi model bagi pengembangan infrastruktur serupa di daerah-daerah lain di Sumatera Utara.

Ke depan, Pemprov Sumut berencana mengembangkan jaringan infrastruktur terpadu yang menghubungkan titik-titik strategis di seluruh provinsi. Jembatan Aek Sipange akan menjadi salah satu mata rantai penting dalam jaringan transportasi regional Sumatera Utara bagian selatan.

Keberhasilan proyek ini akan menjadi tolok ukur penting bagi kinerja pemerintahan Bobby Nasution dalam bidang pembangunan infrastruktur. Masyarakat Sumatera Utara menantikan realisasi konkret dari janji pemerataan pembangunan yang selama ini digaungkan oleh pemerintah provinsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *