
Wartawan24.com – Kepala Dinas Kebudayaan dan Pendidikan (Budpora) Kabupaten Samosir, Jonson Gultom, menjadi sorotan setelah diduga bersikap arogan terhadap sejumlah guru di SMP Negeri 1 Sianjur Mulamula pada Selasa, 25 Maret 2025. Sikapnya yang dianggap kurang menghargai tenaga pendidik ini menuai berbagai reaksi, terutama dari kalangan guru dan pemerhati pendidikan di daerah tersebut.
Menurut informasi yang beredar, pertemuan antara Jonson Gultom dengan para guru awalnya dimaksudkan untuk membahas berbagai persoalan pendidikan di sekolah tersebut. Namun, suasana diskusi berubah tegang setelah Jonson diduga menunjukkan sikap yang dianggap kurang sopan dan cenderung merendahkan beberapa guru yang menyampaikan aspirasi mereka.
Seorang guru yang hadir dalam pertemuan itu menyampaikan bahwa Jonson tidak memberikan ruang diskusi yang sehat, bahkan memotong pembicaraan guru yang ingin menyampaikan pendapatnya. “Kami datang dengan harapan bisa berdialog mengenai masalah pendidikan di sekolah ini, tapi justru mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan,” ujar salah satu guru yang enggan disebutkan namanya.
Sikap arogan ini tentu saja mengecewakan para guru yang berharap adanya solusi konkret terhadap permasalahan yang mereka hadapi. Beberapa guru bahkan mengaku merasa terintimidasi dan enggan untuk menyampaikan pendapat lebih lanjut dalam forum tersebut.
Pemerhati pendidikan di Samosir pun menanggapi kejadian ini dengan serius. Menurut mereka, seorang pejabat yang bertanggung jawab atas pendidikan seharusnya memiliki sikap yang lebih bijaksana dalam menghadapi para tenaga pengajar. Komunikasi yang baik antara dinas pendidikan dan guru sangat penting untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang kondusif.
“Seorang kepala dinas seharusnya menjadi pemimpin yang mampu merangkul para guru, bukan malah memperkeruh suasana. Pendidikan adalah bidang yang membutuhkan koordinasi dan sinergi, bukan otoritas sepihak,” kata seorang aktivis pendidikan di Samosir.
Kasus ini pun mulai menarik perhatian masyarakat, terutama para orang tua siswa yang khawatir dengan kondisi lingkungan pendidikan di sekolah tersebut. Mereka berharap agar pemerintah daerah segera turun tangan untuk menyelesaikan persoalan ini agar tidak berdampak pada kualitas pembelajaran di sekolah.
Sementara itu, beberapa guru yang hadir dalam pertemuan tersebut berharap adanya klarifikasi dari Jonson Gultom terkait insiden ini. Mereka juga meminta agar ke depan, dialog antara pejabat dinas pendidikan dan guru bisa berlangsung dengan lebih terbuka dan menghargai pendapat satu sama lain.
Di sisi lain, pihak Dinas Budpora Kabupaten Samosir belum memberikan pernyataan resmi terkait dugaan arogansi yang dilakukan oleh Jonson Gultom. Namun, sejumlah pihak mendesak agar kasus ini tidak dibiarkan begitu saja, mengingat pentingnya hubungan harmonis antara guru dan pemerintah dalam memajukan dunia pendidikan.
Seorang tokoh masyarakat Samosir menilai bahwa kejadian ini seharusnya menjadi pembelajaran bagi para pejabat daerah agar lebih memahami pentingnya komunikasi yang baik dalam kepemimpinan. “Pejabat publik harus bisa menjadi teladan dalam berkomunikasi, terutama dalam bidang pendidikan yang sangat membutuhkan suasana kondusif,” ujarnya.
Kasus serupa bukan pertama kali terjadi di dunia pendidikan, di mana pejabat dinas pendidikan kerap dianggap kurang menghargai aspirasi guru. Oleh karena itu, diperlukan sistem evaluasi dan pengawasan agar komunikasi antara pejabat dan tenaga pendidik tetap berjalan dengan baik.
Jika permasalahan ini tidak segera ditangani, dikhawatirkan akan berdampak pada motivasi kerja para guru. Padahal, peran guru sangat krusial dalam mencetak generasi muda yang berkualitas. Oleh karena itu, perlu adanya solusi agar hubungan antara dinas pendidikan dan para tenaga pengajar tetap harmonis.
Masyarakat pun berharap agar Bupati Samosir turun tangan untuk memastikan bahwa tidak ada arogansi dalam kepemimpinan di sektor pendidikan. Selain itu, keterbukaan dalam menerima kritik dan masukan dari para guru juga perlu ditingkatkan agar tidak ada lagi kejadian serupa di masa depan.
Dengan adanya kejadian ini, diharapkan ada evaluasi dari pihak terkait agar hubungan antara dinas pendidikan dan guru bisa berjalan lebih baik ke depannya. Pendidikan yang berkualitas hanya bisa terwujud jika ada kerja sama yang baik antara semua pihak yang terlibat.