
WARTAWAN24.COM – Banjir besar kembali melanda wilayah Kabupaten Langkat. Sejak Rabu sore (26/11/2025), air bah merendam Dusun Sukaramai dan Dusun Pantai Pulo, Desa Sekoci, Kecamatan Besitang. Banjir datang dengan cepat dan terus meninggi hingga membuat warga panik dan meminta pertolongan melalui rekaman video yang beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, sejumlah warga terlihat berdiri di sekitar rumah mereka yang sudah tidak lagi terlihat bagian bawahnya. Air yang terus naik mencapai ketinggian hampir menyentuh atap sejumlah rumah. Warga terdengar berulang kali meminta bantuan agar segera dievakuasi.
Hujan deras yang mengguyur sejak siang diduga menjadi pemicu utama naiknya volume air sungai di kawasan tersebut. Debit air meningkat drastis dan meluap ke permukiman yang berada di dataran rendah. Kondisi ini diperparah dengan arus yang cukup deras sehingga menambah risiko bagi warga.
Sejumlah rumah dilaporkan terendam hampir sepenuhnya. Warga yang tinggal di rumah panggung pun tidak luput dari dampak banjir karena ketinggian air melampaui struktur lantai rumah mereka. Situasi ini membuat warga kesulitan mencari tempat aman.
Hingga malam hari, proses evakuasi disebut belum berjalan maksimal karena akses menuju lokasi tergenang cukup sulit dilalui. Jalan-jalan utama tertutup genangan air yang tinggi sehingga menyulitkan kendaraan untuk masuk.
Pihak pemerintah desa dilaporkan telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Langkat untuk melakukan penanganan darurat. Namun, kondisi lapangan yang kompleks membuat proses bantuan memerlukan waktu dan tenaga ekstra.
Warga berharap bantuan datang lebih cepat, mengingat kondisi banjir kali ini dinilai lebih parah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Banyak warga hanya mampu menyelamatkan pakaian yang melekat di badan karena air naik sangat cepat dan tidak memberi waktu untuk mengamankan barang.
Sejumlah anak-anak, lansia, dan perempuan menjadi kelompok paling rentan dalam situasi ini. Mereka membutuhkan evakuasi segera untuk menghindari risiko keselamatan akibat arus banjir yang deras dan cuaca yang tidak menentu.
Banjir di Desa Sekoci bukan pertama kalinya terjadi, tetapi tingginya genangan air kali ini mencatat rekor tersendiri. Sebagian warga mengaku belum pernah melihat air setinggi itu dalam beberapa tahun terakhir.
Pada sisi lain, sejumlah warga mulai mengungsi secara mandiri ke rumah kerabat dan fasilitas umum yang berada di dataran lebih tinggi. Namun, kapasitas tempat pengungsian darurat masih jauh dari cukup untuk menampung seluruh penduduk yang terdampak.
Beberapa warga memilih bertahan di lantai dua atau di bagian rumah yang masih belum terendam sepenuhnya sambil menunggu bantuan. Kondisi listrik yang padam membuat situasi semakin rawan.
Petugas relawan di sekitar Besitang mulai mengorganisir bantuan melalui jejaring sosial. Informasi mengenai kebutuhan mendesak seperti perahu karet, makanan siap saji, obat-obatan, dan selimut terus disebarkan.
Hingga malam hari, hujan masih turun dengan intensitas sedang. Warga terus memantau kondisi air karena khawatir ketinggian akan bertambah. Beberapa titik menunjukkan tanda-tanda peningkatan genangan.
BPBD Langkat kemungkinan besar akan menetapkan status darurat bencana jika kondisi tidak membaik dalam waktu dekat. Langkah ini diperlukan agar koordinasi penanggulangan dapat dilakukan lebih cepat dan terstruktur.
Selain faktor cuaca, banjir kali ini memperlihatkan perlunya perbaikan sistem drainase dan pengendalian debit sungai di wilayah tersebut. Banyak warga menilai luapan air kali ini dipengaruhi kurangnya normalisasi aliran sungai.
Sementara itu, pemerintah kecamatan mengimbau warga untuk menjauhi lokasi-lokasi berarus kuat dan segera melapor jika ada anggota keluarga yang hilang atau membutuhkan pertolongan khusus.
Petugas kesehatan juga diperkirakan akan turun ke lokasi banjir untuk mengantisipasi penyakit pasca banjir seperti diare, infeksi kulit, dan ISPA yang biasa menyerang warga pengungsian.
Kejadian ini menjadi pengingat bahwa mitigasi banjir di daerah rawan seperti Desa Sekoci harus menjadi prioritas. Warga berharap pemerintah daerah dan provinsi memberikan perhatian lebih untuk mencegah bencana berulang.
Untuk saat ini, fokus utama adalah memastikan keselamatan warga dan penyaluran bantuan darurat. Semua pihak diharapkan bergerak cepat agar tidak ada korban dalam musibah banjir yang melanda wilayah Besitang ini.
