WARTAWAN24.COM – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali menetapkan Muryanto Amin sebagai rektor untuk periode 2026–2031 setelah melalui proses pemilihan yang berlangsung ketat namun menghasilkan kemenangan telak bagi petahana tersebut.
Pemilihan dilakukan oleh Majelis Wali Amanat (MWA) USU dalam rapat resmi di Gedung Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, Jakarta. Rapat ini menjadi puncak dari rangkaian seleksi panjang yang telah berjalan sejak beberapa bulan lalu.
Dalam rapat yang berlangsung tertutup itu, MWA memberikan suara kepada tiga kandidat yang lolos tahap akhir. Ketiganya adalah Muryanto Amin, Prof Poppy Anjelisa Zaitun Hasibuan, dan Prof Isfenti Sadalia.
Hasil akhir menunjukkan dominasi suara untuk Muryanto. Ia berhasil meraih 22 suara, jauh melampaui dua kandidat lainnya yang masing-masing hanya memperoleh empat suara.
Kemenangan ini sekaligus menjadi bukti bahwa kepemimpinan Muryanto selama periode sebelumnya dinilai positif oleh anggota MWA. Banyak kebijakan yang dianggap berhasil membawa USU ke arah lebih progresif dan kompetitif.
Informasi resmi mengenai hasil pemilihan disampaikan oleh Humas USU melalui siaran pers, yang kemudian dikutip oleh berbagai media termasuk Antara pada Selasa (18/11).
Dalam keterangan tersebut, pihak USU menegaskan bahwa seluruh proses telah berlangsung transparan, sesuai peraturan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Terpilihnya kembali Muryanto menandai komitmen USU untuk melanjutkan program-program strategis yang telah dirintis selama masa kepemimpinannya. Hal ini mencakup peningkatan kualitas akademik, riset, dan internasionalisasi kampus.
Di periode sebelumnya, USU tercatat berhasil meningkatkan reputasi melalui berbagai akreditasi dan kerja sama internasional. Inilah yang menjadi salah satu alasan kuat dukungan luas terhadap Muryanto.
Selain itu, penguatan infrastruktur digital dan layanan kampus menjadi catatan lain yang memperkuat nilai tambah kepemimpinannya. Perubahan ini dinilai mampu memberikan kemudahan bagi mahasiswa dan dosen.
Muryanto juga dikenal sebagai rektor yang aktif mendorong pembenahan tata kelola kampus. Pendekatannya yang tegas namun kolaboratif dianggap mampu menciptakan budaya akademik yang lebih sehat.
Meski demikian, tantangan ke depan tidaklah ringan. USU dihadapkan pada tuntutan globalisasi pendidikan tinggi yang makin ketat serta persaingan antaruniversitas yang semakin kompetitif.
Selain itu, kebutuhan peningkatan inovasi riset dan penguatan sumber daya manusia menjadi agenda krusial yang harus terus diperjuangkan dalam lima tahun mendatang.
Muryanto menyampaikan kesiapannya untuk melanjutkan tugas dan bertanggung jawab memajukan USU sebagai universitas kebanggaan Sumatera Utara yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Ia menegaskan bahwa keberlanjutan program bukan hanya tentang mempertahankan capaian yang ada, tetapi juga melakukan akselerasi pada sektor-sektor yang masih belum optimal.
Dengan mandat baru ini, diharapkan tercipta sinergi lebih kuat antara pimpinan universitas, fakultas, mahasiswa, serta seluruh sivitas akademika.
MWA juga menyampaikan harapannya agar kepemimpinan baru ini dapat memberikan stabilitas institusi dan mendorong transformasi kampus lebih progresif.
Keterlibatan seluruh civitas akademika USU pun diharapkan semakin meningkat dalam mewujudkan visi dan misi universitas. Kolaborasi disebut sebagai kunci keberhasilan periode kedua ini.
Dengan selesainya pemilihan, perhatian kini tertuju pada langkah-langkah strategis yang akan ditempuh USU dalam beberapa bulan ke depan, terutama terkait penyusunan program kerja periode 2026–2031.
Terpilihnya kembali Muryanto Amin menjadi sinyal kuat bahwa keberlanjutan pembangunan kampus menjadi prioritas utama USU. Harapan besar kini kembali disematkan pada bahu sang rektor untuk membawa kampus ini melangkah lebih jauh.