Perbaikan Jembatan di Jalan Kejaksaan Dimulai, Pengendara Diimbau Hindari Jalur Medan Petisah

Dishub medan gubernur sumut INFO SUMUT pemprov sumut

WARATAWAN24.COM — Pemerintah Kota (Pemko) Medan resmi mengumumkan adanya penutupan sementara Jalan Kejaksaan di Kecamatan Medan Petisah, sehubungan dengan pekerjaan perbaikan jembatan utama yang melintasi kawasan tersebut. Penutupan ini akan berlangsung selama lebih dari satu bulan, terhitung mulai Senin, 19 Oktober hingga 8 Desember 2025.

Kebijakan ini disampaikan dalam rapat koordinasi lintas instansi antara Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas PU, Satlantas Polrestabes Medan, dan perwakilan kecamatan Medan Petisah. Langkah ini diambil demi memastikan keselamatan dan kelancaran pelaksanaan proyek yang dianggap sangat penting bagi arus lalu lintas kota.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan, Erwin Saleh, menjelaskan bahwa perbaikan jembatan ini bersifat mendesak karena adanya kerusakan struktural pada bagian bawah dan permukaan jembatan. “Kondisinya sudah tidak memungkinkan lagi untuk dilalui kendaraan berat. Demi keamanan bersama, kita lakukan perbaikan total,” ujarnya, Minggu (19/10/2025).

Erwin menambahkan, selama masa perbaikan berlangsung, seluruh kendaraan dari arah Jalan Pattimura menuju Jalan Iskandar Muda tidak dapat melewati Jalan Kejaksaan. Arus lalu lintas akan dialihkan ke beberapa jalur alternatif yang telah disiapkan Dishub bersama Satlantas.

Menurutnya, rute alternatif pertama bagi kendaraan kecil adalah melewati Jalan S. Parman menuju Jalan Kapten Pattimura, kemudian berbelok ke Jalan Sei Bahorok dan kembali ke arah Iskandar Muda. Sementara itu, rute kedua diperuntukkan bagi kendaraan besar dengan jalur melalui Jalan Dr. Mansyur – Jalan Jamin Ginting – Jalan Gajah Mada.

“Pengalihan ini sudah kami siapkan rambu-rambu dan petugas di lapangan. Harap pengendara mengikuti arahan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan di titik-titik simpang,” katanya menegaskan.

Di sisi lain, Kasat Lantas Polrestabes Medan AKBP I Made Parwita memastikan akan menurunkan personel di beberapa titik strategis untuk mengatur arus lalu lintas selama proyek berlangsung. “Kami sudah menempatkan petugas di lima simpang utama untuk menghindari kemacetan. Koordinasi dengan Dishub terus kami lakukan,” ujarnya.

Menurut Made, jam-jam padat di sekitar kawasan tersebut, seperti pukul 06.30–08.30 WIB dan sore pukul 16.00–18.30 WIB, menjadi fokus utama pengaturan. Ia juga meminta masyarakat memahami bahwa langkah ini diambil untuk jangka panjang.

“Memang sedikit mengganggu aktivitas harian, tapi ini demi keselamatan pengguna jalan dan kenyamanan kita bersama. Setelah rampung, jembatan ini akan jauh lebih kuat dan aman dilalui,” tambahnya.

Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Medan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan teknis menyebutkan bahwa perbaikan akan mencakup penggantian struktur besi penopang, pengecoran ulang permukaan jembatan, serta penataan ulang drainase di sisi kiri-kanan jalan.

“Kerusakan di bagian bawah sudah cukup parah karena usia jembatan yang lebih dari 20 tahun. Kami targetkan pekerjaan selesai tepat waktu sesuai jadwal,” ujar Kepala Dinas PU Medan, Ir. Budi Santoso.

Selain itu, pihaknya juga akan memperbaiki trotoar dan memperlebar jalur pedestrian di sekitar area jembatan untuk meningkatkan kenyamanan pejalan kaki. “Nantinya kawasan ini akan terlihat lebih rapi, aman, dan estetis,” tambah Budi.

Namun, tak sedikit warga yang mengeluhkan potensi kemacetan selama penutupan jalan berlangsung. Salah satu pengendara, Rudi (34), warga Jalan S. Parman, mengaku khawatir jalur alternatif justru akan menjadi padat. “Kalau pagi ke kantor lewat situ pasti macet, apalagi semua kendaraan dialihkan ke jalur yang sempit,” ujarnya.

Menanggapi hal itu, Dishub berkomitmen menempatkan petugas lapangan selama 24 jam di titik padat. Selain itu, pihaknya juga akan bekerja sama dengan kepolisian untuk memasang papan informasi dan lampu pengatur lalu lintas sementara di sejumlah simpang strategis.

Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution, melalui keterangan tertulisnya, turut meminta masyarakat untuk bersabar menghadapi penutupan jalan sementara ini. Ia menegaskan bahwa proyek ini adalah bagian dari upaya Pemko Medan memperkuat infrastruktur perkotaan.

“Ini adalah bentuk tanggung jawab pemerintah untuk memastikan infrastruktur kita aman dan layak pakai. Kami mohon dukungan seluruh warga agar pekerjaan ini berjalan lancar,” ucap Bobby.

Bobby juga menekankan pentingnya sinergi antara Pemko Medan, Dishub, dan aparat kepolisian dalam memastikan kelancaran arus lalu lintas di wilayah sekitar proyek. “Koordinasi dan komunikasi harus dijaga agar dampak sosialnya bisa diminimalkan,” tegasnya.

Selain untuk perbaikan jembatan, proyek ini juga menjadi momentum bagi Pemko Medan untuk melakukan penataan ulang drainase kota yang sering menyebabkan genangan air di sekitar kawasan Jalan Kejaksaan. “Dengan perbaikan ini, kami harap banjir lokal juga bisa dikurangi,” kata Budi Santoso menambahkan.

Untuk mendukung transparansi proyek, Pemko Medan juga akan memasang papan informasi proyek berisi anggaran, kontraktor pelaksana, dan waktu penyelesaian agar masyarakat bisa ikut mengawasi jalannya perbaikan.

Dishub Kota Medan mengimbau masyarakat untuk mengatur waktu perjalanan lebih awal, menggunakan aplikasi navigasi seperti Google Maps untuk memantau kondisi lalu lintas secara real time, dan sebisa mungkin menghindari kawasan Jalan Kejaksaan selama proyek berlangsung.

Dengan adanya penutupan ini, Pemko Medan berharap masyarakat dapat beradaptasi dengan pengalihan arus sementara. “Kami minta pengertian dari semua pihak. Setelah proyek selesai, hasilnya akan kembali dinikmati seluruh warga,” pungkas Erwin Saleh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *