Viral Penggerebekan Oknum Polisi Bersama Selingkuhan, Kapolres Tanjungbalai Minta Maaf ke Publik

INFO SUMUT Pemerintahan penyakit masyarakat PERSELINGKUHAN POLDA SUMUT

WARTAWAN24.COM — Sebuah video yang memperlihatkan aksi penggerebekan seorang oknum polisi oleh istrinya sendiri mendadak viral di media sosial dan mengundang perhatian luas dari masyarakat. Oknum polisi tersebut diketahui berinisial Brigadir I, yang berdinas di Polres Tanjungbalai, Sumatera Utara. Dalam video berdurasi singkat itu, Brigadir I diduga tengah bersama seorang wanita yang disebut-sebut sebagai selingkuhannya.

Aksi penggerebekan dilakukan langsung oleh istri sah Brigadir I, yang datang ke lokasi dengan emosi dan merekam kejadian tersebut. Terlihat dalam video, sang istri berteriak histeris sembari menunjuk-nunjuk suaminya yang tampak terkejut saat digerebek. Wanita yang diduga selingkuhan Brigadir I juga tampak panik saat kejadian berlangsung.

Rekaman video tersebut langsung menyebar di berbagai platform media sosial dan grup percakapan, memicu berbagai komentar dari warganet. Banyak yang menyayangkan perilaku oknum aparat penegak hukum yang seharusnya menjadi contoh bagi masyarakat, justru terlibat dalam skandal memalukan.

Menyikapi viralnya kasus ini, Kapolres Tanjungbalai, AKBP Welman Feri, memberikan pernyataan resmi dan menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat. Dalam konferensi pers yang digelar Selasa, 29 Juli 2025, ia mengaku prihatin atas kejadian tersebut dan menegaskan bahwa institusinya tidak akan mentolerir perilaku indisipliner anggotanya.

“Dengan ini saya, Kapolres Tanjungbalai, meminta maaf kepada masyarakat Tanjungbalai atas viralnya kasus ini. Kami menyadari bahwa kejadian ini mencoreng nama baik institusi kepolisian, khususnya Polres Tanjungbalai,” ujar AKBP Welman Feri dengan nada serius.

Ia menambahkan bahwa saat ini Brigadir I telah diperiksa oleh Propam (Profesi dan Pengamanan) dan akan diproses sesuai dengan aturan disiplin yang berlaku dalam tubuh Polri. “Tidak ada anggota yang kebal terhadap hukum. Jika terbukti melanggar, akan dikenakan sanksi tegas sesuai ketentuan,” lanjutnya.

Pihak Polres Tanjungbalai juga membuka ruang bagi masyarakat untuk terus mengawasi dan melaporkan tindakan oknum polisi yang menyalahgunakan wewenang atau tidak menunjukkan etika yang layak di hadapan publik. Komitmen ini, menurut AKBP Welman, merupakan bagian dari upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap institusi Polri.

Di tengah gelombang kritik, sejumlah tokoh masyarakat Tanjungbalai menyuarakan kekecewaan mereka atas tindakan tidak terpuji tersebut. Mereka berharap agar kasus ini dapat menjadi contoh agar seluruh anggota kepolisian lebih menjaga moralitas, baik dalam tugas maupun dalam kehidupan pribadi.

“Sebagai aparat, mereka seharusnya menjadi teladan. Kalau begini, bagaimana masyarakat bisa percaya?” kata Ustaz Mahyudin, seorang tokoh agama setempat. Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga keharmonisan keluarga dan tidak mempermalukan institusi di ruang publik.

Di sisi lain, peristiwa ini juga menuai simpati terhadap istri sah Brigadir I yang dianggap berani mengungkap ketidaksetiaan suaminya. Banyak netizen memberikan dukungan moral dan semangat kepada wanita tersebut agar tetap tegar dan memperjuangkan keadilan.

Beberapa organisasi perempuan di Sumatera Utara turut memberikan perhatian terhadap kasus ini. Mereka menilai bahwa pengkhianatan dalam rumah tangga, apalagi oleh anggota aparat, menunjukkan perlunya pembinaan mental dan etika yang lebih ketat di lingkungan kepolisian.

Hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari Brigadir I terkait kejadian tersebut. Namun, pihak kepolisian memastikan bahwa proses hukum internal akan berjalan dengan transparan. Polres Tanjungbalai juga memastikan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan memberikan informasi kepada publik secara berkala.

Peristiwa ini menjadi pengingat bahwa setiap anggota aparat negara, tanpa terkecuali, harus menjunjung tinggi etika dan integritas baik dalam tugas maupun kehidupan pribadi. Tanggung jawab moral tidak berhenti di balik seragam, tapi juga dalam hubungan sosial dan keluarga.

Kapolres AKBP Welman Feri menutup keterangannya dengan menegaskan bahwa institusi Polri akan terus melakukan pembenahan dari dalam, termasuk dalam hal pengawasan dan penegakan disiplin. “Kami tidak ingin ada lagi kasus seperti ini terulang. Mari kita jaga nama baik institusi dan kepercayaan masyarakat,” pungkasnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *