
WARTAWAN24.COM – Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, secara resmi memberikan izin penggunaan Stadion Utama Sumut kepada PT Kinantan Medan Indonesia untuk dijadikan markas PSMS Medan. Keputusan ini menandai babak baru bagi klub kebanggaan masyarakat Sumut tersebut yang akan berlaga di Liga 2 Indonesia musim depan.
Stadion yang terletak di Kawasan Sport Centre Sumut ini akan menjadi home base PSMS selama musim kompetisi 2025/2026. Kebijakan ini merupakan bentuk dukungan konkret Pemerintah Provinsi Sumatera Utara terhadap perkembangan sepak bola lokal, khususnya bagi PSMS yang sedang berjuang naik kelas ke Liga 1.
“Kami dari pemerintah provinsi ingin menunjukkan dukungan nyata kepada PSMS. Stadion Utama Sumut bisa digunakan sebagai kandang, namun dengan catatan manajemen klub harus profesional dan administrasi harus tertib,” tegas Bobby Nasution dalam pernyataan resminya.
Pemindahan markas ini diharapkan dapat memberikan suasana baru bagi PSMS yang sebelumnya menggunakan Stadion Teladan sebagai kandang. Stadion Utama Sumut dinilai lebih memadai dari segi kapasitas dan fasilitas untuk mendukung performa tim di kancah kompetisi nasional.
Dengan kapasitas sekitar 45.000 penonton, Stadion Utama Sumut menjadi salah satu stadion terbesar di luar Jawa. Fasilitas ini diharapkan dapat menarik lebih banyak suporter untuk datang langsung mendukung PSMS, sekaligus menciptakan atmosfer pertandingan yang lebih hidup.
PT Kinantan Medan Indonesia selaku operator PSMS menyambut baik keputusan ini. Manajemen klub berjanji akan memanfaatkan fasilitas stadion seoptimal mungkin dan menjaga kelayakan penggunaan sesuai standar kompetisi yang ditetapkan PSSI.
“Kami berkomitmen untuk menggunakan fasilitas ini dengan bertanggung jawab. Segala administrasi dan perawatan stadion akan kami jalankan sesuai prosedur,” ujar perwakilan manajemen PSMS.
Keputusan ini juga mendapat apresiasi dari komunitas suporter PSMS. Mereka melihat ini sebagai langkah maju untuk meningkatkan kualitas pertandingan kandang sekaligus memperkuat identitas klub di kancah nasional.
Namun, beberapa pihak mengingatkan tentang pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung. Akses transportasi menuju Sport Centre Sumut harus diperhatikan agar tidak menyulitkan suporter yang ingin menyaksikan pertandingan secara langsung.
Dinas Pemuda dan Olahraga Sumatera Utara menyatakan kesiapannya untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait pengelolaan stadion. “Kami akan memastikan semua kebutuhan operasional terpenuhi, termasuk keamanan dan kenyamanan penonton,” jelas kepala dinas.
Bobby Nasution juga menekankan bahwa kebijakan ini bukan hanya tentang menyediakan fasilitas, tapi bagian dari upaya membangun ekosistem sepak bola Sumut yang lebih profesional. Pemerintah berharap ini bisa memicu peningkatan prestasi klub-klub lokal lainnya.
PSMS sendiri sedang mempersiapkan diri untuk musim kompetisi yang akan datang. Penggunaan stadion baru ini diharapkan bisa memberikan energi positif bagi pemain dalam meraih hasil maksimal di Liga 2.
Beberapa rencana penyempurnaan fasilitas sedang dibahas, termasuk kemungkinan penambahan tempat duduk khusus VIP dan peningkatan sistem pencahayaan. Hal ini untuk memenuhi standar penyelenggaraan pertandingan yang semakin berkembang.
Dukungan pemerintah provinsi ini diharapkan tidak berhenti pada penyediaan stadion saja, tapi juga mencakup pembinaan pemain muda dan pengembangan akademi sepak bola. Dengan demikian, bisa tercipta regenerasi pemain berkualitas untuk PSMS di masa depan.
Keputusan resmi ini menandai dimulainya era baru bagi PSMS Medan. Semua pihak berharap kerja sama antara pemerintah, manajemen klub, dan suporter ini bisa mengantarkan PSMS kembali ke panggung tertinggi sepak bola nasional dalam waktu dekat.