Polisi Amankan Puluhan Kilogram Narkoba di Asahan, Sumut: Upaya Penyelundupan Digagalkan

kepolisian NARKOTIKA Pemerintahan pemprov sumut

Wartawan24.com –  Upaya penyelundupan narkotika dalam jumlah besar kembali digagalkan oleh aparat kepolisian. Pada Minggu, 13 April 2025, aparat berhasil menggagalkan penyelundupan 20 kilogram sabu dan 40.000 butir pil ekstasi di Desa Pertahanan, Kecamatan Sei Kepayang, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Penangkapan ini menjadi salah satu pengungkapan terbesar di wilayah tersebut sepanjang tahun 2025.

Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Arman Hidayat, dalam konferensi pers menjelaskan bahwa penggagalan ini merupakan hasil dari penyelidikan intensif selama beberapa pekan. Tim dari Direktorat Reserse Narkoba Polda Sumut telah membuntuti pergerakan para pelaku yang diduga merupakan bagian dari jaringan internasional.

“Pengungkapan ini adalah hasil kerja keras tim yang telah melakukan pengintaian sejak awal April. Kami berhasil menggagalkan upaya distribusi narkotika dalam jumlah besar yang rencananya akan diedarkan di wilayah Sumatera dan sebagian Jawa,” ungkap Irjen Arman.

Dalam penggerebekan yang dilakukan di sebuah rumah kosong yang dijadikan tempat penyimpanan sementara, polisi berhasil menyita barang bukti berupa 20 kilogram sabu yang dikemas dalam plastik teh hijau asal luar negeri, serta 40.000 butir pil ekstasi dalam berbagai warna dan bentuk. Narkotika ini ditemukan tersembunyi di dalam karung beras yang disamarkan dengan barang-barang kebutuhan pokok.

Selain menyita barang bukti, polisi juga mengamankan tiga orang tersangka yang berperan sebagai kurir dan penghubung jaringan. Ketiganya berinisial MS (35), DA (40), dan RZ (29), warga asal Medan dan Tanjungbalai. Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, para pelaku mengaku diperintah oleh seseorang yang saat ini masih dalam pengejaran.

Modus yang digunakan para pelaku tergolong rapi dan terorganisir. Mereka memanfaatkan jalur laut melalui perairan Asahan untuk menyelundupkan narkotika dari negara tetangga. Setelah mendarat di wilayah pesisir, barang-barang haram itu dikemas ulang untuk kemudian disebarkan ke berbagai wilayah melalui jalur darat.

“Kami menduga kuat bahwa jaringan ini memiliki keterkaitan dengan sindikat narkoba internasional. Saat ini kami terus melakukan pengembangan untuk mengungkap siapa aktor intelektual di balik peredaran barang haram ini,” ujar Direktur Reserse Narkoba Polda Sumut, Kombes Pol Andi Kusuma.

Barang bukti yang berhasil diamankan telah dibawa ke laboratorium forensik untuk diperiksa lebih lanjut. Polisi juga akan melakukan uji laboratorium untuk memastikan tingkat kemurnian sabu dan komposisi dari pil ekstasi yang ditemukan.

Pemerintah daerah Kabupaten Asahan menyampaikan apresiasi kepada pihak kepolisian atas keberhasilan ini. Bupati Asahan, Surya Dharma, menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini sangat penting dalam melindungi generasi muda dari ancaman narkoba. Ia juga meminta masyarakat untuk lebih aktif melaporkan aktivitas mencurigakan di lingkungan masing-masing.

“Peran serta masyarakat sangat penting. Jika kita ingin memberantas narkoba, maka kita harus saling bekerja sama. Jangan biarkan desa-desa kita menjadi jalur masuk narkoba yang akan merusak masa depan anak-anak kita,” ujar Surya Dharma.

Dampak dari peredaran narkoba yang begitu masif di Sumatera Utara telah menjadi perhatian serius. Provinsi ini dikenal sebagai salah satu wilayah rawan penyelundupan karena berbatasan langsung dengan jalur perairan internasional yang sering dimanfaatkan jaringan narkoba lintas negara.

Polisi berjanji akan terus memperketat pengawasan di wilayah pesisir dan jalur-jalur perbatasan. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi pencegahan dini agar barang haram tersebut tidak sempat menyebar ke masyarakat luas.

Sementara itu, ketiga tersangka kini ditahan di Mapolda Sumut dan dijerat dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Mereka terancam hukuman penjara seumur hidup atau bahkan hukuman mati, mengingat jumlah barang bukti yang sangat besar.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa peredaran narkoba di Indonesia masih menjadi ancaman nyata yang harus ditangani dengan serius dan konsisten. Keberhasilan polisi dalam menggagalkan penyelundupan ini menjadi sinyal kuat bahwa negara tidak akan memberikan ruang bagi perusak bangsa.

Masyarakat diimbau untuk tidak hanya waspada, tetapi juga aktif menjadi mitra kepolisian dalam pemberantasan narkoba. Karena perang terhadap narkotika bukan hanya tugas aparat, melainkan tanggung jawab bersama seluruh elemen bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *